Pages

Monday, 20 April 2020

Sirih Cina (Peperomia pellucida), Si Rumput Liar Bebatuan Kaya Manfaat


      Siapa hayo yang belum tahu tumbuhan ajaib yang satu ini? Mungkin tidak sedikit orang yang masih awam akan manfaat dari tumbuhan ini dan bahkan menganggap sebagai rumput liar tanpa manfaat. Sirih cina atau nama keren binomial nomenclaturenya Peperomia pellucida ini, merupakan salah satu tumbuhan liar yang biasa menempel di bebatuan lembab. Peperomia pellucida juga dikenal dengan banyak nama di Indonesia, beberapa diantaranya yaitu sirih cina, tumpang air, tumpang angin, suruhan, lada tua, dan saladaan.


(Nih foto sirih cina yang ku ambil di bata-bata lembab belakang rumah)

Sirih cina merupakan tanaman obat herbal yang kaya manfaat. Sirih cina secara tradisional telah dimanfaatkan sebagai obat dari beberapa penyakit mulai dari penyakit ringan sampai penyakit berat. Sirih cina dapat mengobati penyakit gangguan pencernaan (seperti sakit perut, diare, disentri), penyakit kulit ( seperti bisul, jerawat, radang kulit, kudis, campak, dll),  gangguan neurologis, sakit kepala, asam urat, reumatik, abses, hemoroid (wasir/ambeien), penyakit ginjal, gangguan saluran pernapasan termasuk asma, dematitis, kelumpuhan, jantung, hipertensi, penurun kolestrol darah, mempercepat penyembuhan luka dan masih banyak lagi. Berdasarkan International Research Journal Pharmacy dari Amarathunga dan Kankanamge (2017), sirih cina ini juga telah diselidiki secara luas sebagai sumber senyawa aktif farmakologis alami seperti antikanker, antimikroba, antiinflamasi,  antipiretik, analgesik,  antidiare, antihipertensi, dan antioksidan. Siapa sangka tanaman liar satu ini kaya akan kandungan senyawa yang dapat menyembuhkan banyak penyakit.
Tumbuhan ini masih sangat sering dijumpai di daerah pedesaan. Namun sayang banyak masyarakat desa yang masih belum mengetahui manfaat tumbuhan ini. Sebenarnya jika bisa dimanfaatkan dan diolah dengan baik, tumbuhan ini dapat dikomersialkan dan pastinya akan dapat mengangkat perekonomian masyarakat pedesaan ya. Misal melalui upaya pemberian pelatihan masyarakat tentang pemanfaatannya dan kerjasama dengan para farmakolog (hmm jiwa bakulanku keluar gais wkwk). Ngomongin jiwa bakulan (bahasa jawa dari dagang), btw aku anak lulusan agribisnis. Tidak pernah berkabar di blog selama 5 tahun karena emang jiwa kemageran sangat kuat hehe (curhat). Eh maafkeun topiknya kok jadi melenceng gini sih ya. Kapan-kapan aja deh ya ku bahas di blog lebih spesifik tentang latar belakang pendidikanku dan kehidupannya wkwk.
Balik lagi ke topik awal yuk. Sirih cina dapat dikonsumsi dalam keadaan segar, kering dan diolah/dimasak. Berdasarkan hasil penelitian dari jurnal ilmiah sains Sitorus, E., dkk (2013), kandungan sirih cina yang dikeringkan memiliki kandungan antioksidan yang lebih banyak dibandingkan sirih cina yang masih segar. Hal ini dikarenakan semakin sedikit kandungan air pada tumbuhan sirih cina, maka kandungan antioksidannya akan semakin banyak. Selain itu dalam penelitiannya juga disebutkan bahwa sirih cina yang dipanaskan juga memiliki antioksidan yang lebih tinggi daripada yang tidak dipanaskan. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan sirih cina yang dimasak akan semakin baik untuk dikonsumsi. Nah berarti sirih cina yang udah dikeringkan lalu direbus/diseduh lagi buat diminum, antioksidannya plus plus dong ya (eh gitu gasih?).
Sirih cina ini bisa dimakan/dikonsumsi sebagai lalapan, tumis, air rebusan untuk diminum airnya dan mungkin masih banyak kreasi olahan makanan lainnya. Emm gimana rasanya ya? Rasanya (katanya) krenyes-krenyes mirip mint semriwing gitu dan baunya seperti daun sirih asli namun tidak terlalu strong. Hehe aku sendiri walaupun wong ndeso disekitar rumah banyak dijumpai, masih belum berani coba gais karena baunya yang mirip daun sirih beneran (hm payah). But next time bakal wajib dicoba sih menurutku (masih mengumpulkan nyali), karena emang banyak sekali manfaatnya. Katanya lagi nih kalau sirih cinanya direbus bau sirihnya akan pudar. Manfaat-manfaat tanaman sirih cina ini tidak sebatas yang aku tulis di blog ini loh ya temen-temen. Banyak banget jurnal-jurnal penelitian dan artikel di internet yang membahas lebih detail dan akurat serta terpercaya hehe. Silahkan explore lebih luas yaaa, semoga tulisanku bermanfaat. See you in the next my article... JJJ

Tumis Sirih Cina (pic from google)

Rebusan Sirih Cina (pic from google)


Lalapan daun sirih cina (pic from google)

DAFTAR PUSTAKA

Sitorus, E., L. I. Momuat, D. G. Katja. 2013. Aktivitas Antioksidan Tumbuhan Suruhan. Jurnal Ilmiah Sains, 13 (3) : 81-84

Amarathunga, S. U. Kankanamge. 2017. A Review on Pharmacognostic, Phytochemical and Ethnopharmacological Findings of Peperomia pellucida (L.) KUNTH : Pepper Elder. International Research Journal Pharmacy, 8 (11) : 20.


No comments:

Post a Comment